SlideShow

1

Gakkou no Seikatsu : 茶道体験 (Tea Ceremony)

Jumat, 17 Februari 2012,,,,

Terbangun dari tidur jam 7 pagi, karena gak sabar mau liat hasil pertandingan tim favorit gw, Manchester United yang bertandang ke kandang Ajax Amsterdam. Alhamdulillah, pagi-pagi udah ada berita yang bisa bikin gw senyum,,,,:). Setelah liat cuplikan gol-gol nya, lanjut sarapan pake mie rebus. Abis sarapan coba rebahan lagi sebentar, karena waktu yang masih menunjukkan jam 8 pagi, jadi masih ada waktu buat santai sebentar. Jam 8:20 gw bangun buat mandi pagi. Seperti biasa, gw selalu menyetel musik dari handphone gw untuk menemani gw mandi. Lagu-lagunya The S.I.G.I.T kali ini jadi pilihan gw buat jadi soundtrack di kamar mandi :p.

Selesai mandi, gw denger handphone gw berdering, tadinya gw pikir alarm, eh ternyata 3 missed call dari si Jo. Gw emang udah janjian ama si Jo buat berangkat bareng ke Nishi Kasai, tempat berkumpul sebelum ke tempat pelaksanaan Chadou Taiken hari ini. Akhirnya gw coba telepon balik doi,,,,,,,

Gw   : moshi moshi, ima doko ni iru no??
Jo     : okita no?
Gw   : gomen, ima shawa- owatta tokoro desu,,,ima doko ni iru no?
Jo     : ma,,,,e,,,,,,
ting nong,,,*suara bel terdengar,,,,,
Gw   : a', douzo,,,,,,

Doi pun masuk dengan tentengan di tangannya. 2 set Burger & cola. "Rejeki lagi nih pagi" pikir gw. Beruntung banget dah emang punya temen deket macem si Jo ini. Baek dan loyal banget. Walaupun kita berdua berasal dari negara dan kebudayaan yang berbeda, berkomunikasi dengan bahasa yang bukan bahasa negara asal kita, dan dengan kemampuan berbahasa yang seadanya, kita cukup nyambung dalam bercanda, sharing pelajaran dan hal lainnya.

Akhirnya setelah kita habiskan burger dan cola kita masing-masing, kita pun berangkat jam 8:45 menuju tempat berkumpul yang sudah ditentukan. 出発。。。!!

Dengan mengendarai sepeda masing-masing (*gw minjem sepeda temen :p), kurang dari 15 menit kita sudah tiba di depan stasiun Nishi Kasai. Disana sudah berkumpul Matsumoto sensei, Kameda sensei dan siswa-siswa lainnya. Jarum jam sudah menunjuk angka 9. Tapi karena masih ada beberapa orang lagi yang belum dateng, jadi kita harus menunggu beberapa saat lagi. Gw pikir di Jepang gak kenal yang namanya telat, ternyata sama aja, apa mungkin karena pelakunya gaikokujin?? -_-'.

Beberapa menit kemudian, akhirnya sensei memutuskan untuk berangkat menuju tempat tujuan, meninggalkan beberapa siswa yang belum juga datang saat itu. Gw dan beberapa siswa lain yang membawa sepeda ikut berjalan menuntun sepeda bersama dengan rombongan. Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya sampai di tempat tujuan. Sialnya, gw lupa nama tempatnya itu apa -_-'.

Sebelum pertunjukan upacara minum teh,,,acara pertama yaitu penampilan dari sekelompok kakek-kakek dan nenek-nenek. Mereka memainkan seperangkat mainan yang namanya,,,,,,,,Nankin Tamasu Dare (akhirnya inget juga :p).






Setelah mereka selesai melakukan pertunjukkan yang sebenernya membosankan, mereka mempersilahkan para siswa untuk mencoba permainan tersebut. "Hahahahaha, omoshiroi ne,,," ucap gw ketika diajarkan dan mencoba langsung permainan tersebut. Gak ada salahnya kan menghibur orang yang lebih tua, walaupun sebenernya permainan tersebut membuat gw kayak anak kecil -_-'.

Setelah itu barulah acara utama, Upacara Minum Teh. Yang belum tau pasti pada nanya, apa sih Upacara Minum Teh itu?? Mau minum teh aja pake upacara dulu,,,,:p. Sebenernya Upacara Minum Teh itu,,,,,,gw juga gak tau, hehehehe. Cek langsung aja di link berikut :

http://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_minum_teh_(Jepang)

Ini salah satu video yang gw ambil dari YouTube.


Pokoknya ribet deh, sebelum minum teh itu ada langkah-langkahnya. Bahkan dari buat nya juga udah banyak hal-hal yang harus diperhatikan. Katanya sih, dahulu kala ini menggambarkan bagaimana manner, dan tingkat pendidikan dari seseorang. Kalo gw sih udah gak sabaran, keburu seret duluan nih tenggorokan -_-'.

Habis itu, sekarang giliran pertunjukan dari WonderGirls (waktu mudanya, sekarang pantesnya disebut apa ya?? :p). Yap, lagi-lagi pertunjukan dari sekelompok お祖母さん. Mereka memainkan alat musik KOTO, kalo gak salah namanya.


Babeh ama Jo lagi diajarin

Setelah semua kebagian kesempatan maenin tuh alat musik, akhirnya kunjungan kita kali ini selesai. Sebelum pamitan pulang, sempet beberapa kali foto di kolam ikan yag ada di luar ruangan tersebut.


Setelah pamitan, gw dan yang lainnya coba masuk ke Doubutsuen (kebun binatang) yang ada gak jauh dari situ. Mumpung gratis gak ada salahnya masuk liat-liat :p. Ada penguin (ini baru pertama kali gw liat secara langsung nih binatang), beberapa jenis monyet, burung, anjing laut dan binatang lainnya. Gak selengkap seperti di Ragunan atau Taman Safari sih, tapi ya lumayanlah untuk kebun binatang gratisan.

Yang lucu pas gw ngeliat ke kandang monyet jenis apa gitu,,ada 2 ekor monyet yang lagi ラブラブする、、、hahaha, anak-anak pun pada ketawa ngakak. Dasar binatang, gak punya malu :p.



Puas ngeliat-liat binatang yang disitu, gw dan yang lain pun berjalan kembali menuju rumah masing-masing. Karena udah saatnya jam makan siang, gw sama halim, babeh, jo dan kim, mampir di matsuya buat makan siang. Lumayan dengan 280円 udah dapet seporsi Gyudon sama Miso Siru nya. Kelar makan baru deh pulang ke rumah masing-masing.

Dan gw harus istirahat karena di sore harinya harus baito lagi,,-_-'.

sekian laporan Kengaku kali ini, minggu depan hari kamis ada jadwal berkunjung ke kediamannya Tennou, kaisar Jepang.

see you,,,,,,
1

End of January,,,


31 Januari 2012,,,

Cuaca yang dingin masih menyelimuti Kasai dari hari ke hari. Menemani gw menjalani kehidupan di musim dingin kali ini, hingga sampai malam ini, malam penghujung di bulan januari. ”Hmmmh, syukurlah, tinggal bulan februari nih.......“ ucap gw dalam hati, yang berartimusim dingin akan segera pergi berganti ke musim semi. Jujur, entah karena gw yang berasal dari negara yang tidak pernah mengalami musim dingin setiap tahunnya, entah karena gw yang gak suka memakai pakaian berlapis-lapis yang membatasi gerak, atau entah karena alasan yang lainnya,,,,,,intinya, gw gak suka yang namanya musim dingin !! bahkan, I HATE IT!!. -_-‘.

Keseharian gw sendiri pun belum kunjung membaik. Sejak menjejakkan kaki di negeri sakura ini untuk yang kedua kalinya, 4 Oktober 2011 lalu, kehidupan yang harus dijalani disini ternyata lebih berat dari yang diperkirakan sewaktu masih berada di tanah air. Banyak hal yang memaksa gw untuk struggling sekuat tenaga gw untuk dapat menjalani keseharian di negerimatahari terbit ini. Mulai dari menghadapi cuaca dingin yang berkelanjutan, biaya kehidupan yang ternyata lebih mahal dari yang sudah gw perkirakan, metode pengajaran di sekolah yang kadang membosankan hingga sulitnya mendapatkan kerja parttime di kota kecil yang bernama Kasai ini.

Hal pertama yang menjadi musuh gw dalam rentan waktu november-maret di negara ini adalah suhu dingin. Ya, dalam rentan waktu itulah terjadi musim dingin di negara ini. Walaupun sebelumnya gw juga pernah tinggal selama 3 tahun, dan melewati 3 kali musim dingin di negeri ini, tetep aja gw gak tahan menghadapi dinginnya cuaca di musim ini. Memang sempat ada beberapahal yang membuat gw percaya diri dalam menghadapi musim dingin kali ini sebelumnya. Yang pertama, gw udah pernah 3 kali melewati musim dingin di negara ini, jadi gw pikir gw akan terbiasa dengan cuaca dingin kali ini. Tapi ternyata gw salah. Gw salah karena tidak memikirkan letak geografis dari tempat dimanagw tinggal dahulu dan sekarang. Dahulu, di sebuah daerah bernama Gifu, daerah ini terletak di antara pegunungan, dan angin yang berhembus pun tidak terlalu leluasa membawa serta suhu udara yang dingin. Sekarang, gw tinggal disebelah timur Tokyo,  berbatasan dengan prefektur Chiba, tepat nya di Kasai


Kota yang letaknya bersebelahan dengan laut bikin angin disini leluasa berhembus kencangdan sueeerrr, kalau angin berhembus itu dingin bangeeett -_-‘. Dan parahnya,karena kesalahan perhitungan gw di tanah air, menyebabkan gw bawa baju musimdingin seadanya. Alhasil, jaket yang berfungsi dengan baik dapat memberikan kehangatan di badan gw cuma satu aja. Jaket-jaket yang lainnya?? Harus di dobel dengan sweater atau kaos tangan panjang lainnya berlapis-lapis baru bisa berfungsi dengan baik. 

Hal kedua yang cukup menjadi masalah adalah biaya hidup disini yang mahal. Memang sebelumnya gw udah pernah denger kalau Tokyo merupakan salah satu kota dengan biaya hidup termahal di dunia. Tapi, ternyata lebih mahal dari yang gw bayangkan sebelumnya. Terutama untuk yang namanya biaya tempat tinggal dan tetek bengek lainnya, seperti biaya listrik, air dan gas. Kalau di total pengeluaran gw dalam sebulan nya bisa mencapai 45.000 – 50.000 Yen.Kalau di rupiahkan berapa tuh?? Itung aja sendiri,,,:p. Belum lagi biaya abodemen handphone, biaya makan sehari-hari, dan masih ada biaya-biayalainnya,,,,,,,-_-.

Hal yang ketiga tentang pelajaran di sekolah (kayak bener aja gw ngomongin pelajaran :p). Mungkin karena gw juga pernah ngalamin menjadi pengajar sewaktu di indonesia, dan sudah pernah diajarin juga tentang tips ntrik mengajar agar suasana kelas tidak membosankan, gw merasa kalau ada beberapa mata kuliah yang gw jalani agak membosankan. Entah itu memang karena faktor mata kuliahnya, faktor pengajarnya, atau memang faktor gw yang ngantuk  karena tidur terlalu larut pada malam sebelumnya?? *ehh :p. Tapi yang jelas,menurut gw faktor yang terakhir pun sebenarnya bisa tidak berpengaruh jika saja suasana kelas menyenangkan, pengajar dan siswa ber interaksi dengan baik yangakhirnya berdampak baik pada jalannya proses belajar mengajar. 

Hal yang keempat yang cukup membuat gw kesulitan menghadapi kehidupan di sini adalah sulitnya mendapatkan pekerjaan parttime kalau tidakada link a.k.a usaha sendiri. Mungkin karena faktor letak dari kota Kasai ini sendiri yang memang terletak di pinggiran kota Tokyo, tidak seperti Shibuya,Shinjuku, atau Harajuku yang memang merupakan pusat keramaian dan terletak ditengah kota Tokyo. Yang berdampak pada sedikitnya lapangan pekerjaan parttime di Kasai ini. Gw udah beberapa kali mencoba menghubungi via telepon tempat-tempat yang sedang membutuhkan parttime’r, tapi sekian kali juga gw menerima penolakan. Macem-macem alasan penolakan yang pernah gw terima, yang intinya di kota kecil seperti Kasai ini sulit untuk orang asing/pelajar asing mendapatkan kerja parttime. Tapi bukan berarti tidak bisa ya, buktinya ada kok beberapa teman gw disini yang berhasil mendapatkan kerja parttime dengan usahanya sendiri tanpa bantuan atau dikenalkan oleh sekolah. Dan hal itulah yang membuat gw tetep semangat, yakin suatu saat gw pasti bisa mendapatkan pekerjaan parttime disini dengan usaha gw sendiri (walaupun saat ini masih penolakan terus yang gw terima :p). 

At the end, biar bagaimanapun keras nya hidup di negeri matahari terbit ini, gw tetep harus semangat dan gw tidak boleh menyerah demi masa depan yang lebih baik.